Menyusui adalah asupan
nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan bayi. Kesalahan dalam menyusui
anak bisa berakibat fatal bagi kesehatan dan pertumbuhan psikologi anak. Banyak
ibu baru yang menyepelekan akan hal ini, padahal jika mereka mengetahui akibatnya
pasti tidak akan melakukannya.
Ann Grauer, CD (DONA), LCCE,
FACCE, konsultan laktasi di Milwaukee, membeberkan 10 jenis kesalahan yang
kerap dilakukan ibu baru saat menyusui.
Berpisah dari bayi usai melahirkan
Bunda tentu mengenal program
inisiasi menyusu dini. Program ini sedang gencar dilakukan untuk meningkatkan
ikatan batin antara ibu dan anak. Sayangnya, masih ada dokter atau perawat yang
tidak begitu mempedulikan program ini. Mereka akan langsung membawa bayi ke
kamar bayi, sehingga si ibu tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan bonding dengan bayinya.
Nah, kecuali ada alasan medis
sehingga bayi langsung dipisahkan dari ibunya, jagalah agar bayi tetap bersama Bunda.
Selain memfasilitasi kebiasaan menyusui, program inisiasi menyusui dini ini ternyata
akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
“Begitu bayi lahir, letakkan
di atas dada Anda,” kata Grauer. “Hangatkan tubuhnya. Bayi baru melalui suatu
proses yang menakjubkan, dan ia membutuhkan detak jantung dan suara Anda untuk
merasa aman. Sebelum lahir, bayi kan merasa hangat selama 24 jam sehari. Jika
Anda hanya mendekapnya selama 12 jam, berarti jatahnya berkurang separuh. Coba
Anda lihat dari sudut pandang bayi.”
Menempel pada sisi yang salah
Mulut bayi harus terbuka
lebar supaya ia tidak hanya mengisap bagian puting, tetapi juga areola payudara
bunda. Jika bayi tidak menempel dengan benar, ia tidak akan mendapatkan seluruh
air susu yang diperlukannya, sementara bunda juga akan mengeluh putingnya
terasa nyeri. “Gelitik area di antara hidung dan mulut bayi dengan puting bunda,”
saran Grauer. “Hal ini bisa membuat bayi membuka mulutnya lebih lebar. Kemudian
pindahkan dia ke atas payudara dengan cepat. Bunda pasti kaget betapa besar
perbedaannya.”
Jadi stres ketika sesi menyusui tidak berjalan
lancar
Tidak semua ibu akan langsung
mengeluarkan ASI. Sebagian perempuan harus mempelajarinya lebih dulu, begitu
pula si bayi. Jika percobaan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, ini tidak
langsung berhasil, jangan langsung stres.
“Bayi butuh bunda menjadi
tenang,” kata Grauer. “Ambillah nafas dalam dan perlahan. Ketika bayi menjadi
gelisah, bundalah yang harus tenang. Bayi tidak menghadapi masalah, kok. Dia
hanya frustrasi. Semakin bunda tenang, semakin mudah untuk menenangkannya
juga.”
Mencari posisi yang benar untuk menyusui
Tak perlu lagilah, belajar
dan mempraktikkan posisi ideal untuk menyusui. Beberapa posisi tertentu mungkin
menguntungkan untuk si ibu, namun posisi menyusui sebenarnya tidak perlu
dikhawatirkan. “Itulah konsep yang selama ini disodorkan pada kita. Yang
penting, bunda merasa nyaman, lalu letakkan bayi di atas dada bunda. Kepalanya
di bawah dagu bunda, dan perutnya di atas perut bunda. Bayi akan bergerak
sendiri ke arah payudara, kemudian bunda berdua akan menemukan posisi yang pas,”
ungkap Grauer.
Tidak mendapatkan dukungan
Bunda mungkin kerap mendengar
cerita “horor” mengenai persalinan dan menyusui. Jika bunda selalu dikelilingi
oleh pengaruh negatif, carilah dukungan yang positif. Jika bunda tidak memiliki
teman dekat atau keluarga yang memiliki pengalaman menyusui yang baik, carilah
komunitas ibu baru. AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) salah satunya.
Dukungan dari ibu ke ibu akan sangat berarti ketika bunda sudah membawa bayi
pulang ke rumah.
Membuat bayi mengikuti jadwal menyusui
“Bayi punya kebutuhan, bukan
keinginan,” kata Grauer. Artinya, bayi akan ingin menyusu ketika lapar. Jadi,
tawarkan dulu ASI bunda, karena menyusu bukan masalah makanannya. Memberlakukan
jadwal menyusu pada bayi yang baru lahir itu seperti mencoba menggiring kucing.
Tidak akan sukses, dan hanya akan membuat bunda dan si bayi frustrasi.
Memberikan susu botol atau dot terlalu cepat
Entah karena suami ingin
merasakan memberikan susu untuk bayi, atau bunda butuh rileks bersama
teman-teman bunda, sesekali bayi juga bisa mendapatkan alternatif pengganti
payudara bunda. Namun pastikan memberikan ASI sudah berjalan baik sebelum
memperkenalkan bayi pada puting buatan seperti dot.
“Jika bunda bisa memberikan
tiga atau empat minggu pertama untuk mengenalkan sesi menyusui, bunda akan bisa
menawarkan dot atau susu botol kapan saja, asalkan menyusui berjalan lancar,”
kata Grauer. Bila diperkenalkan terlalu cepat, bayi akan melupakan proses
menyusui tadi.
Berhenti menyusui karena harus bekerja lagi
Semua ibu pasti berat
meninggalkan bayinya, ketika cuti hamil sudah berakhir. Selain itu, bunda juga
akan menemukan tantangan baru, seperit menemukan tempat yang bersih dan tenang
untuk memompa ASI, dan mengkoordinasikan waktu sepanjang hari. Jangan lekas
menyerah dengan tantangan ini.
“Berbicara dengan atasan akan
sangat membantu,” papar Grauer. “Ia mungkin memiliki solusi dimana bunda bisa
memompa ASI. Atasan juga akan lebih mengerti ketika bunda harus meninggalkan
rapat sebelum waktunya.”
Tidak percaya diri
“Kesalahan terbesar saya
adalah selalu meragukan diri saya mengenai keputusan menyusui,” kata Jennifer
M, seorang ibu di Chicago. Hal ini hanya akan menimbulkan pengalaman buruk,
seperti ibu baru yang gelisah dan kelelahan, serta bayi yang menangis terus
tanpa bunda tahu sebabnya.
Terlalu cepat menyapih
Ada ibu yang hanya bisa
menyusui selama 2 bulan, ada pula yang menyusui hingga bayinya berusia 3 tahun.
Semua itu tergantung pada bunda dan si bayi. Berapapun jumlah ASI, itu memberi
manfaat untuk bunda dan bayi. Ketika sudah waktunya menyapih, bunda akan tahu
sendiri. “Saya senang karena saya tidak mengacuhkan nasihat orang lain tentang
menyapih, dan membiarkan hal itu terjadi secara alami,” ujar Jenna G, seorang
ibu di Boston, yang baru menyapih ketika anaknya berusia 3 tahun.
Itulah 10 kesalahan yang
biasa dilakukan oleh ibu baru saat sedang menyusui bayinya. Ingat, jangan
pernah lakukan ini pada bayi Anda. [lenan]
Tag :
Tips Menyusui
0 Komentar untuk "Inilah 10 Kesalahan Ibu Baru Saat Menyusui, Jangan Pernah Lakukan Ini Pada Bayi Anda"
Silakan Bunda mengajukan keluhan, pertanyaan, dan komentar seputar kehamilan, kesehatan, dan persalinan pada kami.
*) Mohon maaf komentar oleh komentator nama dan isi komentar berbau P * RN * , DR * GS , H * CK , J*DI dan komentar yang berisi link aktif , tidak akan ditampilkan !