Kehamilan dan kelahiran
adalah sesuatu alamiah yang dialami oleh para perempuan. Sebagai sesuatu yang
alamiah, kehamilan dan kelahiran kebanyakan berlangsung tanpa adanya gangguan dan lahir dengan
sehat-selamat. Namun, masalah bisa saja muncul pada wanita sehat masa kini,
yang dapat membahayakan baik kesehatan ibu maupun si janinnya.
Sebagian kecil
kelainan kehamilan dan persalinan menimbulkan gangguan fisik menetap pada ibu
atau bayi. Berikut gangguan kehamilan dan persalinan yang bisa mengancam nyawa
ibu dan bayi seperti dikutip dari The
Human Body Book karangan Steve Parker yang diterbitkan Erlangga.
Kehamilan
Ektopik
Kehamilan
ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar uterus, biasanya dalam tuba
faloppi. Sekitar 1 persen kehamilan adalah ektopik yang sering terjadi pada
wanita di bawah usia 30 tahun.
Telur yang
dibuahi tidak tertanam dalam lapisan uterus, tetapi berkembang di tuba faloppi
atau lebih jarang lagi, di daerah lain. Perkembangan embrionik normal tidak
mungkin terjadi dan biasanya gagal. Embrio harus diangkat dengan pembedahan
untuk mencegah pecahnya tuba faloppi dan pendarahan dalam tubuh.
Pada kehamilan
ektopik, telur yang sudah dibuahi tertanam di tempat yang salah dan seringkali
terjadi di tuba faloppi, lalu berkembang di sana; seharusnya, embrio bergerak
ke uterus, tempat terjadinya pertumbuhan dan pematangan.
Pre-Eklamsia
Tekanan darah
tinggi dan retensi cairan adalah ciri khas kelainan kehamilan ini. Kelainan
pre-eklamsia yang terjadi pada 5-10 persen kehamilan, sering ditemukan di minggu-minggu
terakhir sebelum kelahiran.
Ciri khasnya
meliputi tekanan darah tinggi, retensi cairan dan protein dalam urine.
Pre-eklamsia biasanya mudah ditangani, tetapi jika tidak diketahui dapat
berlanjut menjadi kelainan berbahaya yang disebut eklamsia, menimbulkan sakit
kepala, gangguan penglihatan, kejang dan akhirnya koma.
Gangguan
Plasenta
Gangguan fungsi
atau letak plasenta sebelum persalinan disebut gangguan plasenta. Dua masalah
utama yang dapat mempengaruhi plasenta: plasenta previa, yaitu plasenta menutup
jalan keluar serviks dari uterus dan abrupsi plasenta, yaitu plasenta terpisah
dari dinding uterus.
Plasenta previa
total adalah kelainan serius ketika serviks tertutup seluruhnya oleh plasenta.
Bentuk yang lebih ringan meliputi plasenta rendah yang hanya sebagian
menghalangi pintu keluar uterus.
Keguguran
Juga disebut
abortus spontan, keguguran adalah berhentinya kehamilan tanpa disengaja sebelum
minggu ke-24. Keguguran sering terjadi, sekitar 25 persen dari seluruh
kehamilan.
Sebagian besar
keguguran terjadi di 14 minggu pertama kehamilan dan lebih dari separuh kasus
disebabkan oleh kelainan abnormal genetik atau janin. Keguguran yang berikutnya
memiliki berbagai penyebab, gangguan fisik serviks atau uterus sampai ke
infeksi berat. Merokok, alkohol, atau penyalahgunaan obat adalah berbagai
faktor penyebabnya.
Polihidramnion
Kelainan ini
timbul jika cairan amnion berlebih mengelilingi janin dalam uterus. Pada polihidramnion,
cairan amnion berlebih menimbulkan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada
perut.
Gangguan ini
dapat bersifat kronik. Cairan terkumpul perlahan setelah minggu ke-32 atau
bersifat akut, yaitu kelainan terjadi hanya beberapa hari dari sekitar usia 22
minggu. Bentuk akut dapat dihubungkan dengan kembar identik.
Posisi Bayi
Tidak Normal
Semua posisi
bayi yang tidak dalam posisi kepala menghadap ke belakang dalam persalinan
dianggap tidak normal. Sekitar 80 persen bayi memiliki posisi normal untuk kelahiran
dengan kepala di bawah dan menghadap punggung ibu. Bayi biasanya mencapai
posisi ini pada minggu ke-36.
Posisi lain
mungkin bisa mengganggu persalinan. Bayi sungsang dan oksipitoposterior adalah
posisi tidak normal yang sering ditemukan. Pada persalinan sungsang, pantat
bayi keluar pertama kali
Persalinan
Prematur
Persalinan yang
mulai sebelum minggu ke-37 kehamilan disebut persalinan preterm atau prematur.
Sebagian besar kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu, tetapi persalinan dalam
tiga minggu terakhir dianggap cukup bulan.
Persalinan
prematur jarang menimbulkan masalah bagi ibu, tetapi semakin awal kelahiran,
semakin banyak masalah yang dialami bayi. Penyebabnya tidak selalu jelas,
tetapi kelahiran multipel, polihidramnion, dan infeksi saluran kencing adalah
faktor pemicu yang telah diketahui.
Itulah 7 hal
yang harus diwaspadai oleh bunda yang sedang hamil. Sebab ke-7 gangguan
kehamilan tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan bunda dan janin bunda.
[lenan]
Tag :
Tips Kehamilan
0 Komentar untuk "Hati-Hati! Inilah 7 Gangguan Kehamilan yang Bisa Mengancam Nyawa Ibu dan Janin "
Silakan Bunda mengajukan keluhan, pertanyaan, dan komentar seputar kehamilan, kesehatan, dan persalinan pada kami.
*) Mohon maaf komentar oleh komentator nama dan isi komentar berbau P * RN * , DR * GS , H * CK , J*DI dan komentar yang berisi link aktif , tidak akan ditampilkan !